Posts

Showing posts from March, 2013

Movie Review: Argo

Image
Pertama kali aku mendengar soal film Argo adalah ketika aku membaca headline Kompas yang memberitakan mengenai pemenang Academy Awards atau yang biasa kita kenal dengan Oscar. Seperti yang kita ketahui, film Argo yang disutradarai dan dibintangi oleh Ben Affleck memenangkan penghargaan Best Pictures. Didorong oleh rasa penasaran, aku pun mencari film ini dan menontonnya.

Periodisasi Politik Luar Negeri Republik Indonesia

Image
Masa Orde Lama  Pada masa Orde lama, sistem pemerintahan Indonesia yang menganut sistem Demokrasi Terpimpin mengakibatkan Politik Luar Negeri Republik Indonesia (PLN-RI) menjadi bersifat sangat ideosinkretik atau Soekarno-sentris. Oleh sebab itu, sifat anti-westernisasi dan anti-imperialisasi, yang dimiliki Soekarno, sangat kental terlihat pada PLN RI di masa Orde Lama. Selain itu, pendekatan yang digunakan oleh PLN RI cenderung bersikap globalis atau berusaha untuk menyatukan seluruh negara di dunia.

Tiga Aspek Kedaulatan Negara

Image
Kedaulatan adalah tujuan akhir negara. Tanpa kedaulatan, negara tidak akan memiliki otoritas untuk menjalankan fungsi-fungsinya. Dengan kata lain, kedaulatan adalah ruh dari negara yang tanpa memilikiknya, negara hanyalah tinggal seonggok raga yang tak hidup. Pada dasarnya, terdapat tiga aspek yang harus diperhatikan agar negara dapat memperoleh dan mempertahankan kedaulatannya.

Asumsi Dasar Liberalisme: Studi Kasus Konflik Laut China Selatan

Image
Pada Maret 2009, Pentagon melaporkan bahwa terdapat kapal milik China yang mengganggu kapal pengawasan dari United States Naval Ship (USNS) yang melintas di Laut China Selatan. Pada tanggal 26 Mei 2011 muncul pertikaian antara kapal Vietnam dengan tiga kapal marinir patroli China karena pemotongan kabel kapal. April 2012, kapal perang Filipina yang bernama Gregorio del Pilar bertikai dengan dua kapal pengawas China di kawasan Scarborough, yang diakui sebagai teritori kedua negara. Peristiwa-peristiwa yang terjadi tersebut merupakan bagian dari sebuah peristiwa besar yang dikenal sebagai Konflik Laut China Selatan. Konflik Laut China Selatan adalah konflik perbatasan yang melibatkan lima negara yang terdiri dari China, Vietnam, Philipina, Malaysia, dan Brunei. Konflik ini bermula di tahun 1992 ketika China yang pada waktu itu kekuatan ekonomi dan militernya mulai menanjak naik tiba-tiba mengklaim hampir seluruh wilayah Laut China Selatan sebagai wilayah teritorinya. Permasalahan p

Perjuangan Diplomatik Indonesia: Perjanjian Penghentian Permusuhan antara Indonesia dan Belanda

Image
Dalam sebuah pidatonya, beberapa hari setelah perjanjian Renville ditandatangani, Bung Hatta pernah menanyakan kepada rakyat Indonesia, “Apakah perjuangan kemerdekaan kita telah mengalami kemunduran?” Pertanyaan ini dilontarkan karena melihat kekecewaan yang dalam dari segenap rakyat Indonesia begitu mengetahui bahwa wilayah Indonesia semakin berkurang akibat perjanjian Renville. Banyak juga yang beranggapan lebih baik melanjutkan perjuangan bersenjata, daripada perjuangan diplomatik. Sebab bangsa Indonesia saat itu berpikir lebih baik mati di tangan penjajah daripa menyerahkan sebagian tanah airnya. Mengetahui hal itu, Bung Hatta kemudian menjawab pertanyaannya sendiri dengan tegas, ”Tidak, perjuangan kita justru sedang mengalami kemajuan!”

Book Review: The World Without Us

Image
Manusia telah hidup di planet biru ini ribuan tahun lamanya. Selama itulah mereka telah berevolusi, melalui survival the fittest, hingga menjadi spesies paling unggul di muka bumi. Sayangnya, untuk mencapai hal itu, manusia telah banyak mengorbankan berbagai keanekaragaman hayati planet bumi. Seringkali hal-hal yang telah mereka korbankan tidak dapat kembali lagi, atau menjadi punah. Terkadang ada juga yang menyisakan goresan luka pada permukaan bumi yang sulit disembuhkan. Sungguh, manusia telah melakukan banyak tekanan pada planet biru ini. Seandainya suatu saat nanti manusia tiba-tiba menghilang atau punah, apakah planet kecil ini dapat mengembalikan keadaannya seperti semula lagi, seperti sebelum manusia muncul dan berjalan dengan kedua kakinya? Kira-kira itulah yang berusaha digambarkan oleh Alan Weisman dalam bukunya ’The World Without Us’.

Perkembangan Hak Asasi Manusia di Tingkat Global dan Indonesia

Image
Hak Asasi Manusia (HAM) merujuk pada seperangkat hak yang telah dimiliki oleh setiap manusia semenjak mereka lahir. Seseorang dikatakan memiliki HAM semata-mata adalah karena dia merupakan manusia. Baik orang tersebut berkulit putih, hitam, kuning, atau apapun itu, ia memiliki HAM jika ia adalah seorang manusia. Oleh sebab itu, HAM selalu bersifat universal atau dapat digunakan oleh siapapun, itulah klaim yang diberikan para intelektual Barat ketika mereka menciptakan Deklarasi Universal HAM. Pada dasarnya, HAM merupakan pemikiran yang berasal dari intelektual Barat dan berkembang di sana. Tidak akan ada negara nonbarat yang memahami nilai-nilai HAM jika Deklarasi Universal HAM tidak dibuat dan Amerika Serikat beserta sekutunya tidak mempromosikannya dengan gencar. Maka studi mengenai bagaimana nilai-nilai HAM dapat menyebar ke seluruh negara di dunia beserta tantangannya secara khusus di Indonesia akan menjadi sangat menarik. Tulisan ini akan dibagi dalam tiga bagian. Bag

Book Review: The Price of Inequality

Image
Buku The Price of Inequality yang ditulis oleh Joseph E. Stiglitz mengambil latar belakang konteks dimana dunia merasa telah lelah dengan hal- hal salah yang dibiaskan dan dianggap benar. Pada dasarnya, terdapat sebuah anggapan bersama bahwa Amerika Serikat merupakan suatu tempat dimana semua impian dapat terwujudkan. Berkebalikan dengan itu, di Amerika Serikat sendiri justru sedang dilanda protes yang menyerukan occupy wall street yang dilatarbelakangi oleh permasalahan keburukan sistem pasar, ekonomi dan politik di Amerika Serikat. Keserakahan akan kekuasaan yang mulai tak terkendali digambarkan sebagai ego yang menuliskan batu nisan bagi impian kejayaan Amerika Seriakat. Terjadinya kegagalan pasar di Amerika Serikat membawa pada sistem ekonomi yang buruk karena cenderung terperangkap uang. Nilai- nilai demokrasi mulai runtuh dan terjadi degradasi nilai- nilai moral yang disebabkan oleh masyarakat dan sistem. Kegagalan sistem politik dan pemerintah diperlihatkan pada tidak ber

Pengalaman menjadi Sukarelawan APEC SOM-1

Image
Asia-Pacific Economic Cooperation (APEC) adalah sebuah forum yang diikuti oleh 21 negara di sekitar Samudera Pasifik. Berdiri pada tahun 1989, APEC dibentuk sebagai respon atas semakin berkembangnya interdependensi di antara ekonomi negara-negara Asia-Pasifik dengan tujuan mempromosikan nilai-nilai perdagangan bebas serta mempererat hubungan negara-negara Asia-Pasifik. Untuk melakukannya, APEC mengadakan pertemuan setiap tahun untuk melaporkan perkembangan kerjasama ekonomi negara-negara Asia-Pasifik sekaligus membicarakan prospek kerjasama ekonomi di masa depan. P ertemuan APEC selalu diadakan dengan tuan rumah yang berbeda di tiap tahunnya dan pada tahun 2013 ini, Indonesia berhasil mendapatkan kesempatan tersebut. Pertemuan ini dilaksanakan dalam sebuah rangkaian acara yang bermula dari Senior Official Meeting 1 (SOM-1) di Jakarta selama dua minggu dari tanggal 25 Januari – 7 Februari 2013. Agar SOM-1 dapat berjalan dengan lancar, maka Kementerian Luar Negeri Republik Indone